Popular Post

Posted by : Yopi Gozal May 6, 2013

Kali ini cerpen ketiga saya, selamat membaca!



STORY OF NIER III
Letzte Hoffnung : Last Hope

Tahun 666, Nier dan Kleir bertemu dengan Aphelion dan mengetahui semua kebenaran. 7 hari tersisa sebelum The Great Arc, Thanatos bangkit dan menghancurkan dunia. Selama 7 hari itu manusia diliputi rasa ketakutan, dan banyak dari mereka kehilangan harapan akan masa depan. Nmaun, Nier dan Kleir percaya masih ada harapan untuk menyelamatkan dunia. Nier dan Kleir pun memutuskan untuk maju bertarung dan mengangkat beban umat manusia.


Hari ini, 12 juli 666, hari terakhir sebelum Thanatos bebas dari Cocytus, hari dimana Nier dan Kleir melancarkan serangan ke lubang kegelapan yang dibuat Thanatos.

“Nier…. Apakah….kau sudah siap akan segala kemungkinan yang terjadi?”
“aku sudah siap akan segala yang akan terjadi, bagaimana dengan dirimu sendiri?”
“aku merupakan kekuatan yang ada untuk mendukungmu, jika kau siap, aku pun juga siap”
“terima kasih, Kleir.”
“baiklah pertama tama bagaimana rencana kita untuk melawan Thanatos?”
“pertama, kita akan terbang menuju ke lubang kegelapan. Disana terdapat banyak sekali Arc yang berkeliaran, tugasmu adalah untuk membuka jalan agar kita sampai di lubang dan aku akan menghadapi Thanatos, pasukan yang lain akan membuka jalan awal bagi kita karena Arc mungkin juga akan menghalangi kita menuju kesana. Mereka juga menjaga kota dari Arc.”

Akhirnya mereka memulai misi mereka untuk menyerang Thanatos, yang mungkin akan menjadi misi terakhir mereka. Nier pun mulai menggendong Kleir dan terbang dengan sayap sucinya, Heiligen Flügel. Misi pun dimulai. Pasukan pembantu mulai menyerang seluruh Arc yang menghadang dan membersihkan jalan bagi Nier. Nier meluncur tanpa keraguan menuju sasarannya, namun para Arc mulai menghadang dan menyerang Nier. Nier berusaha menghindari semua serangan fan berkonsentrasi pada jalan selagi Kleir menyerang Arc – Arc yang menghalangi jalan mereka.

Pertarung yang sangat sengit terjadi, lambat laun Nier mulai mendekati lubang Kegelapan. Tiba tiba muncul Arc raksasa menghadang dan menyerang Nier dan Kleir. Namun berkat sihir pelindung Kleir mereka dapat berthan, Kleir pun mengeluarkan kekuatan Straßenlaterne, sihir itu memusnahkan seluruh  Arc yang berada didepannya. Nier pun menerjang dan akhirnya mereka sampai di Lubang kegelapan, namun mereka terhenti oleh tekanan sihir yang sangat dahsyat dari dalam lubang. Tidak salah lagi itu adalah Thanatos . mereka tidak bisa menahan tekanan itu dan tangan Thanatos mencengkeram Nier dan kleir ke dalam kegelapan.

“....Gelap....
 Benar – benar gelap....“


“ Nier bertahanlah !“
“dimana ... kita....“
“kita masuk kedalam lubang Thanatos, mungkin kita berada di dalam Thanatos sekarang.“
Disana bagaikan kerajaan yang runtuh. Hawa yang sangat mencekam terasa setiap nafas terhirup. Ditengah tempat tersebut terdapat sebuah singgasana yang menjulang, dan seseorang yang duduk. Dia adalah ....
“ kau ?! Aphelion? “
“sudah kuduga kita akan bertemu kembali, Nier Reigen.“
“apa yang kau lakukan disini“
“aku terlahir dari inti seluruh kegelapan, aku merupakan kegelapan yang lolos dari kegelapan, aku merupakan inti yang lahir oleh keinginan Thanatos dan wujud dari kesadarannya, dengan kata lain, aku adalah Thanatos.“
“apa?!“
“saat ini merupakan hari yang telah ditunggu – tunggu. Saat penentuan yang telah ditentukan, duel antara The Sacerd Knight dan The Emperor of Darkness, kau dan aku, dramatis sekali bukan ?“
“hentikan ocehanmu!“
“segala hal yang menimpamu, semuanya merupakan pertarungan yang telah ku atur untuk membuatmu bertambah kuat.“
“apa maksudmu?“
“setiap manusia memiliki sisi kegelapan masing – masing, termasuk rasa kebencianmu terhadap Arc yang telah menghancurkan desamu dan membunuh orang tuamu, Arc diciptakan untuk mengambil sisi gelap dari manusia tersebut. Dengan kata lain aku membuat rasa bencimu semakin besar dan mengambil kegelapan yang kau ciptakan itu.“
“kau! Kurang ajar!!!“

Nier langsung menyerang Aphelion dengan Engel Schwertnya. Namun Aphelion menahan serngannya dengan tangan kosong. Aphelion lalu melempar Nier dan menghantamkannya.
“baiklah sekarang sudah saatnya mengakhiri semua ini“

Sense der Zerstörung“

Kegelapan mulai berkumpul di tangan Aphelion dan membentuk sabit besar. Aphelion langsung menyerang Nier yang bahkan belum bangkit. Nier menahan serangannya dengan Engel Schwertnya dan mulai mendorong Aphelion mundur, namun Aphelion menghempaskannya dengan kekuatan sabitnya. Nier masih dapat bertahan serangan tesebut. Kleir yang melihat pertarung mereka tidak dapat berbuat apa apa.
Pertarungan berlangsung sangat sengit, dalam pertarungan itu, Nier terpojok oleh serangan membabi buta Aphelion. Luka tubuhnya bercucuran membuatnya tidak dapat berdiri. Aphelion menwbaskan sabitnya ke Nier dan membuatnya tersungkur tak berdaya.
“sudah berakhir Nier Reigen, hidupmu akan tamat disini, selamat tinggal.“

“dimana aku....
Apakah aku sudah mati...
Tidak boleh!!!
Aku akan mengalahkannya!!!“

Ia pun mendengar suara yang sangat ia kenal

“Nier...
Jangan pernah menyerah
Aku akan selalu berada disampingmu
Akan ku berikan seluruh cahaya yang ada kepadamu“

Kleir mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat, sangat dahsyat sehingga menghapuskan seluruh kegelapan yang berada di tempat itu. Ia mengaktifkan kekuatan The Holy One yang selama ini ia simpan dan memberikannya kepada Nier. Nier pun kembali bangkit dengan kekuatan penuh! Luka ditubuhnya menghilang dan tubuhnya memancarkan kekuatan cahaya yang sangat kuat. Cahaya itu mulai menyubungi Nier dan membentuk Armor of Light, Leucht Rüstung. Engel Schwert yang digenggamnya pun mulai hancur dan membentuk pedang cahaya.

“aku tidak akan menyerah. Seluruh umat manusia percaya padaku. Mereka percaya padaku hingga akhir! Aku akan mengalahkanmu!!.“

Nier pun menghunuskan pedangnya dan menyerang Aphelion, Aphelion mecoba menyerang Nier namun Sense der Zerstörung hancur terkena Leucht Rüstung milk Nier. Nier pun menusuk Aphelion dengan pedang cahayanya.

“tidak ku sangka kau bisa sampai sejauh ini, aku memang tidak salah menilaimu, namun akhir dunia sudah tidak dapat terhentikan, kegelapan sudah cukup untuk membangkitkan Thanatos, selamat tinggal Nier Reigen “

Aphelion pun musnah bersama kegelapan yang yang mengelilinginya, tiba tiba tempat itu pun mulai runtuh. Nier pun meloloskan diri dari tempat itu bersama Kleir. Dia dunia manusia lubang kegelapan itu membesar dan Monster mengerikan keluar dari dalamnya. Thanatos telah bangkit dari Cocytus.

“Nier! Kita masih punya kesempatan! Kita harus menyegel Thanatos untuk selamanya!“
“bagaimana caranya?!“
“kita kan mengggunakan seluruh kekuatn Holy One dan menyegelnya dengan Himmel Urteil !“

Nier  dan Kleir terbang mendekati Thanatos, mereka menggabungkan seluruh kekuatan mereka dan mengeluarkan Himmel Urteil, satu satunya kekuatan yang dapat mengurung Thanatos untuk selamanya.
Kekuatan cahaya yang keluar membentuk lingkaran yang mengeluarkan tangan – tangan cahaya dan menarik kembali Thanatos kedalam Cocytus. Namun sekali lagi Thanatos menangkap Nier dan Kleir dan ingin membawa mereka ke dalam Cocytus.....

Nier terbangun  di dalam ruang putih, disana ia melihat Kleir tersenyum ke arahnya.
“Kleir ! dimana Kita ! apa yang terjadi pa..“
“kau tidak perlu khawatir, aku akan mengurung Thanatos bersamaku selamanya. “
“apa yang kau bicarakan?!“
“berjanjilah padaku bahwa kau akan tetap hidup.“
“tapi Kleir! Aku....“
“aku mengerti akan perasaan mu, aku juga merasakn hal yang sama. Oleh karena itu, tinggal lah didunia dan hidup.“

“aku akan selalu berada disisimu“

Nier terbangun di suatu padang rumput luas. Ia merasakan angin sepoi – sepoi diiringi kicauan burung. Apakah semua pertarungan sudah berakhir?, itu yang ia pikirkan. Ya, pertarungannya sudah berakhir.
Ia mulai menatap langit yang biru diiringi awan tipis, sungguh tenang.

Air matanya pun mulai mengalir.

-To Be Continued-

by : Yopi Gozal

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Yopi Gozal - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -