Popular Post

Posted by : Yopi Gozal May 6, 2013

kali ini, saya akan menampilkan cerpen ciptaan saya,.selamat membaca! ( maaf bila muncul banyak kesalahan)

STORY OF NIER
Awakening Of Engel Scwhert

Tahun 653, di desa Rouen, desa kecil yang berada dipinggir negeri Winna. Seperti biasa Nier mencari kayu bakar dihutan. Untuk anak muda seumuran dirinya, ia termasuk anak yang sangat bekerja keras. Nier pun menelusuri hutan sendirian mengambil kayu – kayu bakar yang ia temui diperjalanan.

“kurasa ini sudah cukup.” Katanya sambil mem bawa kayu – kayu bakar itu dipunggungnya.
Ia pun pulang menuju desa dan kembali kerumah. Hari ini memang cukup aneh, tidak biasanya hutan begitu sunyi seperti ini. Namun karena hari mulai petang ia pun tak menghiraukan firasat itu dan bergegas pulang.


Tiba – tiba, ia mendengar suara ledakan besar dari arah kota, mendengar suara itu ia pun langsung berlari menuju desa. Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat, desa Rouen dilalap kobaran api yang membumi hanguskan segalanya. Ia bergegas berlari menuju rumahnya untuk mencari ibunya, namun yang ia temukan adalah sesosok makhluk raksasa diatas puing – puing rumahnya. Ia juga melihat ibunya tergeletak tak bernyawa diantara puing – puing yang terbakar.

Pada hari itu, desa Rouen dihancurkan oleh Arc, makhluk raksasa misterius yang selalu mengancam manusia. Mereka biasanya berkeliaran secara solitaire, namun kali ini pertama kali mereka menyerang suatu tempat secara bersama – sama. Mereka memang makhluk yang cukup kuat, dibutuhkan 5 prajurit untuk mengalahkan 1 Arc. Saat itu desa Rouen diserang sekitar 200 Arc secara bersamaan! Untuk kekuatan desa kecil, prajurit yang ada tidak mungkin mampu untuk menahan amukan Arc sebanyak itu, oleh karena itu akhirnya penduduk yang selamat diungsikan menuju kota terdekat.

Sejak saat itu di dalam hatinya, Nier menaruh kebencian pada Arc karena telah membunuh Ibunya dan menghancurkan kampung halamannya.

“Aku….
Aku akan……
Aku akan membunuh mereka semua!
 Akan kubunuh semua arc dengan tangan ku!!”

12 tahun telah berlalu sejak tragedi itu, sejak saat itu Arc mulai sering menyerang wilayah manusia. Entah apa yang mereka ingin kan tapi yang pasti manusia sudah siap untuk hal yang terburuk. Setiap pemuda 17 tahun diharuskan mengikuti pelatihan prajurit untuk menghadapi serangan Arc. Prajurit yang terbaik akan maju di garis depan dan yang lainnya akan menjaga kota atau membantu menyuplai persediaan prajurit.

Nier Reigen, prajurit baru yang lulus tahun ini sebagai prajurit terbaik setelah 5 tahun berlatih militer bersama prajurit lainnya. Di dorong oleh rasa ingin balas dendamnya, ia masuk ke akademi militer dan mengasah kekuatannya. Berlatih pedang, menggunakan sihir dan lainnya demi menjadi prajurit yang dapat mengalahkan Arc.

Beberapa bulan setelah itu, ia mengikuti sebuah misi untuk mengalahkan Arc di suatu tempat yang mengancam wilayah kota. Diperjalanan saat ia berkuda, tiba – tiba kabut yang pekat menyelimuti hutan yang ia lewat. Karena ia berada paling belakang dan rintangan yang cukup sulit, ia pun terpisah dari rombongan dan keluar dari hutan ke tempat anta baranta.

“akan ku coba membuat sinyal pertolongan.” Ucapnya sembari menggunakan sihir untuk memberikan sinyal kepada rombongan lainnya. Ia menunggu selama beberapa saat setelah melepas sinyal beberapa kali, ia pun terus menunggu hingga hari petang. Akhirnya ia memutuskan untuk mencari jalan dan kembali kota. Di malam hari merupakan saat – saat paling berbahaya di hutan, karena makhuk hutan lainnya dapat menyerang secara tiba – tiba. Dengan siap siaga ia pun berjalan menyusuri hutan sambil menuntun kudanya. Tiba – tiba Nier mendengar gemerisik dari semak – semak, ia pikir itu adlah hewan yang berkeliaran malam hari. Namun setelah beberapa saat Nier merasa sedang diperhatikan dari suatu tempat. Nier pun mengikuti suara gemerisik itu dan menemukan jejal kaki menusia.

Nier mengikuti jejak memasuki hutan, akihrnya ia sampai di sebuah Gua yang selimuti pohon – pohon besar. “jejal ini ….menuju kedalam Gua itu, kurasa aku akan memeriksanya sebentar.”. Nier pun masuk menuju gua yang gelap dan sunyi itu. Ia terkejut bahwa ia melihat seseorang yang duduk di dalam gua. “ siapa disana ?!, sebutkan namamu ?! “ sahut Nier kepada orang itu, namun ia tidak menjawab. Ia pun mendekati orang tersebut. Ternyata ia seorang gadis yang duduk sambil merangkul sebuah pedang besar yang dibalut kain.

“siapa namamu ?””apa yang kau lakukan disini?” Tanya NIer kepada gadis itu.
“…..kk….”
“Huh?”
“….KKl….Kleir…”
“ oh, apa yang kau lakukan ditempat seperti ini?”
“…..tidak tahu……”
“dari mana kau berasal?”
“…..tidak tahu….”
“bagaimana kau bisa berada disini?”
“…tidak….tahu….”
“mmm, sepertinya kau hilang ingatan dan tersesat di tempat ini, baiklah! Aku kan mengantarmu menuju ke kota terdekat, yah… sebelum itu kita harus keluar dari hutan ini.”
“……”

Nier pun membawa Kleir menuju ke kudanya. Semalaman mereka menyusuri hutan dan akhirnya mereka dapat keluar dari hutan tersebut. Nier mencoba melepaskan sinyal kembali ke udara , setelah  beberapa saat ia melihat sinyal balasan dari rombongan. Namun sinyal yang ia lihat berwarna hitam, itu berarti terjadi sesuatu atau mereka terhadang oleh sesuatu, melihat jarak sinyal balasan tersebut, itu tidak terlalu jauh dari posisinya. Nier langsung bergegas menuju rombongan pasukan sambil membawa Kleir di belakangnya. Sesampainya disana ia terkejut bahwa rombongan itu dihadang oleh sekumpulan  Arc,  Setengah dari pasukan tersebut telah dikalahkan oleh Arc.
“sse….selamatkan yang …….llainya…..”kata salah seorang prajurit sebrlum menghembuskan nafas terakhirnya.
Nier pun langsung menarik pedangnya dan maju menyerang Arc, pedangnya yang dilapisi energy sihir ia tebaskan ke salah satu Arc dan membelahnya menjadi dua. Lalu ia kembali menyerang Arc lainnya dengan menembakan sihir kea rah mereka. Pertarungan itu cukup sengit hingga membuat Nier kelelahan, korban yang berjatuhan pun makin bertambah. Tiba tiba para Arc pun bergabung dan menjadi sebuah Arc raksasa yang sangat kuat. Arc itu pun menghempas seluruh pasukan mundur, Nier mencoba untuk menyerangnya namun serangannya tidak menggores tubuh Arc sedikit pun. Arc itu pun menangkap Nier dan melemparkannya ke tanah. Arc itu pun ingin menghancurkan Nier dengsn pukulannya.

“Apakah ini akhir…..
Apakah semuannya akan berakhir disini….
…tidak...
Belum selesai!
Semua tidak akan berakhir begitu saja!
Aku akan membunuh mereka semua !!”

Didalam kegelapan dalam dirinya, Nier melihat secercah cahaya dan berusaha menggapainya.

“Apakah itu permohonanmu?”

Nier pun terbangun dan melihat Kleir berdiri menghadang serangan Arc itu. Kleir mengeluarkan Energi sihir dan membuat penghalang di sekitar mereka.
“apa yang telah terjadi?”
“ jika kau ingin bertarung melawannya, buka pedang ini dan gunakan!” kata Kleir sambil memberikan pedang yang selama ini ia bawa.
Tanapa berpikir panjang ia pun membuka kain pembukus pedang itu, pedang emas yang berkilau itu seakan memberinya kekuatan kepadanya. Ia pun menarik pedang itu dan menghunuskannya kearah Arc itu. Nier pun melepaskan energy yang dahsyat dalam dirinya dan menghempaskannya ke seluruh penjuru. Arc itu pun ikut terhempas dan romboh, Nier pun melompat menuju Arc dan menyerang Arc tersebut. Arc itu mencoba menangkis serangannya namun Nier berhasil menebas tangan Arc itu. Arc itu menembakkan energy ke arah Nier dan menghancurkan area sekitarnya. Namun Nier berhasil lolos dan memberikan tebasan kuat kepada Arc tersebut, Arc itu roboh tak berdaya.  Nier pun memberi serangan terakhirnya dan menusukkan pedangnya ke jantung Arc itu, energy yang dahsyat kearah jantung Arc dan membunuhnya.
Pertarungan pun selesai, dengan tubuh yang penuh luka, Nier dan Kleir pun mencair prajurit lain yang masih bertahan namun tidak ada satu pun orang yang selamat selain mereka berdua.

“sebenarnya apa benda ini?” Tanya Nier sambil melihat pedang emas yang ia bawa.
“Pedang Suci Engel Schwert. Pedang yang menghapus kegelapan. Pedang menerimamu sebagai tuannya dan mengabdi padamu untuk menghapuskan kegelapan 
“aku masih tidak mengerti, siapa dirimu sebenarnya”
“aku belum bisa mengingatnya, tapi maukah kau menunggu sampai aku dapat mengingat masa lalu ku”
“umm, baiklah ,  aku berjanji.”
Mereka memutuskan untuk kembali menuju kota, tiba tiba Nier melihat seseorang yang berdiri di ujung tebing tersenyum kearahnya, setelah ia menoleh orang itu menghilang. Nier mendekati tebing itu dan melihat tulisan raksasa di daratan di bawahnya.
XIII VII DCLXVI
“apa maksud tulisan itu ?” Tanya Nier.
Kleir yang melihat tulisan itu pun sangat terkejut.
“..Di hari itu, dunia akan berakhir..”

-To Be Continued-

By : Yopi Gozal

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Yopi Gozal - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -